Siapa tak kenal Ayam Goreng Nelongso? Sebuah warung Ayam Goreng yang terkenal menjual menu murah dan enak. Warung ini didirikan oleh seorang pria kelahiran 1987 di Pajarakan, Probolinggo. Nanang Suherman namanya. Dilahirkan di sebuah keluarga sederhana tidak membuat Nanang kecil menjadi putus asa. Sedari awal daya khayalnya yang tinggi membuatnya selalu bercita-cita melampaui batas kenyataan yang dihadapi. Ada saja impiannya yang diceritakan kepada ibunya dan selalu diamini oleh beliau.
Menjalani masa kecilnya di sebuah kota kecil di Jawa Timur, Nanang memutuskan untuk kuliah di Malang walaupun saat itu keadaan ekonomi keluarga kurang mendukung. Untuk menyambung hidup dia berjualan koran di sebuah perempatan jalan Gajayana Malang. Saat itu ia bekerja keras dan sampai akhirnya memiliki tiga buah kios koran. Namun malang usahanya bangkrut. Tak lama ia beralih menjadi tenaga lepas di sebuah toko komputer dan kerja kerasnya membuahkan hasil dengan memenuhi beberapa pesanan dari kantor pemerintahan. Sayangnya hal itu pun tak berlangsung lama. Namun dalam kurun waktu itu akhirnya Nanang bisa menyelesaikan kuliahnya.
Kabar bahagia yang akhirnya bisa dipersembahkan kepada kedua orangtuanya di kampung halaman yaitu berita kelulusannya dan diterimanya Nanang sebagai pegawai Bank. Sang ibunda menyambutnya dengan sangat gembira dan membuat syukuran kecil-kecilan di rumah. Nanang bersyukur bisa memberikan kebahagiaan bagi keluarganya dan bahkan mendapatkan gaji yang cukup besar pada saat itu. Keaadan ini ternyata tak lama juga dijalani ketika Nanang tertarik untuk berbisnis jual beli besi tua seperti yang dikerjakan paman-pamannya di Probolinggo. Saat itu kerabatnya yang punya usaha jual beli besi tua semua berhasil dalam waktu singkat. Dalam pikirannya usaha ini lebih menjanjikan daripada hanya mengandalkan gaji yang stagnan di Bank. Walau pada awalnya sempat ditentang ibunya namun sang Ibu pun mengijinkan.
Berbagai rintangan banyak dilalui Nanang selama beberapa tahun. Pun ketika akhirnya dia menikah dan memiliki satu anak. Pengalaman yang membekas adalah ketika ditagih dan dihajar debt collector. Saat itu ia berjanji di hadapan anaknya yang masih kecil dan berkata bahwa ini adalah utang terakhir. Peristiwa yang menyakitkan namun menjadikan pemicu untuk merubah nasib.
Mungkin sudah jalannya Alloh ketika membuka warung bebek dan mencoba resep yang menurutnya gagal justru masakannya disukai oleh customer warungnya. Sejak saat itu warungnya mulai rame dan mulai mencari alternatif menu lain yang dinamakan Ayam Nelongso yaitu ceker dan kepala ayam goreng yang dilengkapi nasi dan sambal seharga 5000 rupiah. Menu murah yang makin membuat warungnya laris manis. Terutama disukai oleh para mahasiswa di lingkungan sekitar jl Soekarno Hatta Malang. Menu ini pulalah yang sempat menolong di saat kondisi keuangan keluarga kami agak seret di akhir bulan. Dimana lagi bisa makan ayam tapi dengan harga super murah ya tentu saja ke Ayam Nelongso pilihannya. Semua senang semua kenyang.
Kerja keras tak mengkhianati hasil. Saat ini setelah 13 tahun Ayam Goreng Nelongso berdiri dengan segala jatuh bangunnya, pemilik IG @nanang_anakbaik ini juga mengembangkan banyak varian menu. Selain signature menu ayam goreng murah, kini ada sei ayam, ayam tulang lunak dan berbagai snack pelengkap. Selain itu pengembangan outlet terus diupayakan dan pada 24 Juni 2021 Nanang membuka outletnya yang ke-71 di Purwosari. Tentu bukan perkara mudah untuk bertahan dan mengembangkan bisnis di tengah pandemi. Namun, Nanang Suherman membuktikan untuk tetap bersemangat dan tak kenal putus asa dan tetap tawakkal.
Secuplik kisah inilah yang aku tangkap dari sebuah film kesuksesannya yang ditayangkan akun Pecah Telur di platform Youtube. Kesan yang aku tangkap dari seorang Nanang adalah beliau seorang individu yang kuat dan penuh semangat. Betapa beliau sangat menghargai orangtua dan istrinya. Dari sosok istrinya, Yeni, saya mendapat banyak insight tentang partner kehidupan. Pasangan perlu berkomunikas dengan baik untuk segala urusan rumah tangga. Dari soal keuangan, mendidik anak sampai berbisnis.
Hal lain yang saya salut adalah cara mendidik anak-anak yang santai tapi tegas. Walaupun sesibuk apapun anak-anak dan keluarga menjadi prioritas di keluarga ini. Salut buat mas Nanang dan mbak Yeni.